Untuk mengetahui nilai informasi 3D NLS-grafi dalam mendeteksi konkresi saluran
empedu dilakukan analisis retrospektif terhadap 42 riwayat klinis pasien. Pasien-pasien ini
dibawa ke klinik dengan gejala obstruksi bilier (saluran empedu konkrit) (kelompok utama).
Kelompok kontrol terdiri dari 30 pasien yang tidak ada tanda-tanda sistem saluran cerna dan
penyakit sistem hepatobiliopankreas yang dirawat di rumah sakit rawat inap. Analisis komparatif
dari hasil penelitian 3D NLS dan data grafi NLS umum dalam 2D, CT-ray computed
tomography, kolangiopankreatografi retrograde endoskopik dan temuan intraoperatif telah
dilakukan. Keuntungan dari 3D NLS-graphy dalam mendeteksi konsentrasi kecil (5 mm, dan
lebih kecil) telah ditunjukkan. Tingkat respon (94,7%) dan spesifisitas (97,4%) rekonstruksi 3D
dari suatu metode citra dalam mendeteksi konkrit kecil secara signifikan melebihi tingkat respon
(59,5%) dan spesifisitas (75,1%) penelitian 2D NLS pada umumnya.
Metode penelitian NLS dalam diagnosa utama penyakit organ rongga perut semakin
banyak tersedia. Sampai saat ini citra NLS masih dalam 2D yang tidak mencakup keterkaitan
berdimensi struktur yang diteliti. Volume informasi yang signifikan dan peningkatan akurasi
diperlukan untuk mencapai peningkatan mendasar dalam kualitas gambar NLS.
NLS-graphy 3D adalah metode diagnosis skrining serbaguna untuk penyakit organ sistem
hepatobilier. Ini adalah metode penelitian khusus efektif teknologi presisi tinggi baru yang
ditargetkan pada solusi masalah klinis yang ditandai dengan jelas. Saat ini metode penelitian 3D
NLS memungkinkan presentasi hasil yang diterima lebih dapat dibuktikan dan membuatnya lebih
mudah untuk ditafsirkan oleh dokter. Grafi NLS 3D memperluas peluang penelitian NLS 2D
umum karena pola ruang dan penampang yang sebelumnya tidak tersedia untuk pemeriksaan.
Penggunaan data spesifik (khususnya pada stage penerapan teknik baru) tidak mengecualikan
penggunaan algoritma pemeriksaan pasien yang diterima secara umum tetapi memungkinkan
interpretasi yang lebih akurat dari hasil yang diperoleh. Teknik yang diberikan dapat digunakan
pada tahap awal pemeriksaan pasien karena ketersediaannya, harga yang relatif rendah dari
sistem penelitian dan penghematan waktu yang diperlukan untuk menarik kesimpulan.