Penyakit paru obstruktif kronis adalah penyakit kronik progresif lambat ditandai oleh
obstruksi cabang bronkial yang irreversible atau sedikit reversibel (dengan aplikasi spasmolytic
bronkus atua treatmen lainnya). Itu dianggap bahwa COPD (Chronic Obstructive Pulmonary
Disease) adalah perpadun empisema dan karakterisari cabang bronkial dan biasanya komplikasi
pulmonary hypertensi (hipertensi pulmonal), secara klinik dimanifestasikan oleh kegagalan
pernapasan (sesak) dan gejala gagal jantung.
Perlambatan aliran udara yang ireversibel atau reversibel. Perlambatan Aliran udara
umumnya bersifat progresif dan berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal terhadap
partikel atau gas iritan. (google).
Menurut American Thorcic Cociety the pulmonary emphysema (PE) perubahan anatomi
paru-paru, ditandai dengan patologis penyebaran ruang udara, letak distal ke terminal bronkioli
dan disertai dengan perubahan destruktif dinding alveolar. Berdasarkan definisi ini, symptom
(gejala) wajib PE tidak hanya perluasan tetapi juga kerusakan pernapasan bagian paru-paru
dengan tidak adanya tanda-tanda pneumosklerosis yang termanifestasi. Empisema biasanya
dikelompokkan atas dasar perubahan acinus (kelompok kecil sel-sel yang berkelompok dalam
klaster seperti anggur) dan segmen baru sekunder. Bronkiolitis obliteratif adalah penyakit pada
saluran bronkial kecil dimana ada inflamasi (peradangan) pada dinding saluran bronkial kecil dan
jaringan peribroncial dengan mengikuti
Seiring dengan COPD, setidaknya 2 proses patologis paralel (emfisema dan bronkiolitis
yang melenyapkan) berkembang, memiliki gejala yang berbeda pada 3D ke diagnosis NLS
computer. Pada COPD, bronkiolitis yang melenyapkan dikombinasikan dengan bronkitis menular
dan atau bronkiolitis, seringkali dengan emfisema yang menimbulkan gambaran NLS yang khas
dan seringkali patognomi. Gambaran klinis angin pendek pada COPD disebabkan oleh intensitas
bronkiolitis yang melenyapkan, bukan emfisema. Komputer 3D NLS-diagnostik harus menjadi
metode pilihan dalam diagnostik sinar harus menjadi metode pilihan dalam diagnostik sinar
COPD